Jumat, 12 September 2014

Terimakasih Musim Panas chapter #1

Terimakasih, Musim PanasSeorang gadis kini terlihat tengah bersepeda dengan terburu-buru menyusuri jalanan menuju sekolah yang memang terlihat tampak sepi itu, ya gadis cantik itulah yang bernama Atsuko Maeda, impiannya untuk menjadi seorang penata dalam pementasan kini bisa terwujudkan walaupun masih dalam bentuk kecil-kecilan, tapi tidak ada salahnya bukan jika sudah menyiapkan pengalaman sebagai pelajaran untuk masa depan.****Ku kayuh pedal sepedaku dengan sekuat tenaga yang masih aku punya, aku bisa bayangkan teman-temanku yang ‘mungkin saja’ telah lama menunggu kehadiranku, yang benar saja aku sudah terlambat selama satu jam, ini terjadi karena semalam suntuk aku hampir begadang untuk mempersiapkan sebuah tatanan panggung, gerakan menari dan kostum untuk acara perpisahan sebelum liburan musim panas tiba, 2 hari yang lalu aku ditunjuk sebagai koreografer sementara oleh Ny.Hanako, dialah yang menjadi penanggung jawab berbagai kegiatan di sekolah, walaupun hanya ditunjuk sebagai koreografer sementara,namun aku harus tetap serius dan bertanggung jawab atas acara pementasan ini dibawah naungan Ny.Hanako, meskipun sibuk dan melelahkan namun aku sangat senang, impianku untuk menjadi seorang penata dalam panggung akhirnya bisa kuwujudkan walaupun dalam acara yang sederhana dan kecil-kecilan, awalnya aku tak menyangkan kalau Ny.Hanako benar-benar menunjukku, inilah yang kuimpikan sejak aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP.****Kini aku telah sampai di gerbang sekolah, dengan segera aku memarkirkan sepedaku pada tempat yang telah disediakan. Dengan semangat yang berapi-api aku langsung berlari menuju gedung sekolah, sejak 2 hari yang lalu sudah tidak ada kelas lagi, kami sudah melakukan ujian, walaupun pihak sekolah masih mengharuskan muridnya untuk tetap bersekolah meskipun tidak ada mata pelajaran lagi yang harus dibahas, aku menyusuri setiap koridor sepanjang kelasku. Semua pintu masing –masing kelas tertutup. Mungkin mereka didalam sana sedang menyiapkan pementasan yang akan ditampilkan dalam acara perpisahan,seperti yang terjadi pada kelasku.Ketika aku telah sampai didepan pintu kelasku, dengan hati-hati kubuka ganggang pintunya lalu memberi salam dan meminta maaf atas keterlambatanku pada mereka semua. Mereka menanyaiku tentang musik yang akan dipakai dalam kontes menari kami ini. Akupun mengahampiri bangku tempat dimana aku biasanya duduk, segera aku mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah jambu dan langsung kutunjukkan kepada mereka semua. Didalam kotak itulah kuletakkan semua barang-barang yang akan kami gunakkan dalam kontes menari ini.“lalu gerakkanya bagaimana?” tanya Haruna.Akupun lantas mengambil CD yang sedari tadi dipegang oleh Sae, kemudian memutar musiknya.“untuk gerakkanya kalian perhatikan aku dulu” jelasku pada mereka semua.Kupadukan gerak-gerik badanku sesuai dengan alunan suara musik, seperti yang telah kupersiapkan sebelumnya, aku sengaja menari membelakangi mereka, aku tak sanggup membayangkan bagaimana reaksi mereka selanjutnya, akankan setelah ini aku akan dilempari tomat busuk oleh mereka?. Entahlah, kurasa itu tak mungkin karna untuk apa juga mereka membawa tomat busuk ke sekolah, aku benar-benar gugup, walaupun kami sudah lama bersama.
Musikpun berhenti menandakan lagunya sudah berakhir. Aku membalikkan badanku menghadap mereka, aku menggigit bibir bawahku, takut mereka tak suka dengan gerakkan yang aku buat, kuberanikan diriku bertanya pada mereka yang sedari tadi melihatku dengan ekspresi yang tak bisa aku tebak.“bagaimana” tanyaku hati-hati.Hening, tak ada yang merespon. Aku semakin berkeringat, aku hanya bisa menundukkan kepalaku dan memainkan kedua ibu jariku yang menganggur.“terlalu sulit” ucap salah satu dari mereka yang sepengetahuanku itu adalah suara Rena.Aku mengangkat wajahku melihat mereka semua dengan perasaan resah. Namun tiba-tiba“aku ingin mencobanya, kelihatannya keren, bagaimana teman-teman? Jika setiap hari berlatih pasti tidak akan sulit bukan?” ucap sahabatku Yuko berusaha menyemangati yang lainnya.“nanti sore aku traktir es krim dehh..” bujuk Yuko pada yang lain.“bener ya.. awas kau kalau bohong” ucap Rena seraya menyipitkan matanya menatap Yuko.“tenang saja..” balas Yuko dengan mengedipkan sebelah matanya.“ayo semua !! apa kalian gak pingin es krim gratis? Hmm..??” ucap Yuko kemudian menghampiriku dan meletakkan tangan kanannya pada pundakku.Yang lain sepertinya mulai terhipnotis oleh rayuan Yuko, semuanya bangkit dari duduknya lalu mendekat kearahku.“baiklah.. Atsuko , ayo kita mulai” ucap beberapa dari mereka.“Semangat!!” ucap kami bersamaan.Dengan semangat dan hati yang berbunga-bunga kuajari mereka gerakkan yang baru saja aku peragakan seperti yang sebelumnya, dalam hatiku aku sangat berterimakasih pada Yuko, dia adalah sahabat yang selalu memberi semangat padaku, dia selalu mengerti bagaimana aku, dan aku sangat menyayanginya.Tak terasa hari sudah mulai sore, latihan pun kami akhiri sampai disini lalu kembali lagi esok hari, kami sudah mulai bersiap-siap untuk pulang, kami bersepeda bersama-sama membuat jalanan yang sebelumnya sunyi sekarang dipenuhi oleh tawa ria kami bersama, tak lupa kami mampir ke kedai es krim untuk makan es krim bersama-sama sesuai perjanjian yang dibuat oleh Yuko tadi pagi. Setelah itu kami pulang menuju rumah masing-masing.
*** To Be Continue ***